Trump Ogah Bayar Utang AS Rp594.000 Triliun, Negara-negara Ini Paling Dirugikan

6 hours ago 8

loading...

Negara-negara yang dirugikan apabila AS tidak membayar utang kepada negara-negara mitra dagang. FOTO/Shutterstock

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang pasar global dengan pernyataannya yang meragukan keabsahan utang nasional AS senilai triliunan dolar AS. Pernyataan ini dilontarkan Trump pada 9 Februari 2025 dalam wawancara di atas pesawat kepresidenan Air Force One.

Trump menuding adanya potensi penipuan dalam pencatatan utang nasional AS dan mempertanyakan transparansi di Departemen Keuangan. "Kami bahkan sedang menyelidiki Departemen Keuangan. Mungkin ada masalah di sana. Anda sudah membaca tentang itu," ujar Trump seperti dikutip The Daily Digest, Selasa (15/7).

Baca Juga: Membaca Kematian Dolar dan Tumpukan Utang AS Rp591.735 Triliun, Seberapa Gawat?

Pernyataan Trump memunculkan kekhawatiran di kalangan investor dan negara-negara pemegang surat utang pemerintah AS. Jika benar-benar direalisasikan, kebijakan tersebut dapat memicu krisis keuangan global dan merusak kepercayaan terhadap instrumen keuangan paling aman di dunia, yakni obligasi negara AS.

Hingga Maret 2025, total utang nasional Amerika Serikat tercatat mencapai sekitar USD36,6 triliun atau setara Rp594.000 triliun menurut data dari Peter G. Peterson Foundation. Meski sebagian besar utang tersebut dimiliki oleh warga dan institusi dalam negeri, porsi signifikan juga dimiliki oleh negara asing.

Read Entire Article
Prestasi | | | |