loading...
Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan ancaman terhadap negara-negara BRICS. FOTO/AP
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan ancaman terhadap negara-negara anggota kelompok BRICS. Ia menegaskan BRICS akan segera berakhir jika kelompok negara berkembang ini benar-benar serius.
"Ketika saya mendengar soal kelompok BRICS ini, enam negara, pada dasarnya saya langsung menghantam mereka dengan sangat keras. Dan jika mereka benar-benar bersatu secara bermakna, itu akan segera berakhir," ujar Trump, tanpa menyebutkan negara secara spesifik dikutip dari Reuters, Sabtu (19/7). "Kita tidak boleh membiarkan siapa pun mempermainkan kita."
Baca Juga: India Ogah Tinggalkan Dolar AS: BRICS Tak Kompak soal Dedolarisasi
Pernyataan tersebut disampaikan Trump menyusul rencananya untuk menerapkan tarif impor sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang disebutnya bersekutu dengan kebijakan anti-Amerika dari BRICS. Trump mengumumkan tarif baru itu pada 6 Juli lalu, dengan menyasar negara mana pun yang dinilainya berpihak pada kebijakan ekonomi yang bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat.
Trump juga menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Ia menolak wacana penerbitan mata uang digital oleh bank sentral AS (central bank digital currency/CBDC), dan menyatakan akan menentang gagasan tersebut selama masa pemerintahannya.
Sikap Trump terhadap BRICS muncul di tengah stagnasi diplomasi multilateral di forum-forum besar seperti G7 dan G20, yang dinilai kurang solid dan terdampak pendekatan "America First" yang kembali ia usung. Sejak ancaman tarif tersebut diumumkan, Trump berulang kali mengklaim, tanpa menyertakan bukti bahwa BRICS dibentuk dengan tujuan melemahkan posisi AS di tataran global, khususnya terhadap dominasi dolar.
Klaim itu telah dibantah oleh para pemimpin BRICS, yang menyatakan bahwa tujuan kerja sama mereka bukan untuk melawan negara mana pun, melainkan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi dunia yang lebih adil dan multipolar.