loading...
Beberapa negara dianggap berhasil melakukan redenominasi mata uang dan mencapai stabilitas pasca-kebijakan. Keberhasilan negara-negara ini didasarkan pada prinsip-prinsip utama yang sama. Foto/Dok
JAKARTA - Beberapa negara dianggap berhasil melakukan redenominasi mata uang dan mencapai stabilitas pasca-kebijakan. Keberhasilan negara-negara ini didasarkan pada prinsip-prinsip utama yang sama yakni dilaksanakan saat stabilitas ekonomi terjaga.
Ditekankan beberapa ekonom bahwa redenominasi bukanlah obat untuk krisis atau inflasi. Kebanyakan negara sukses melakukannya setelah inflasi dan kondisi makroekonomi sudah terkendali dan stabil.
Ditambah ada dukungan reformasi total, dimana redenominasi mata uang selalu menjadi bagian dari paket reformasi ekonomi yang lebih besar, bukan kebijakan tunggal. Baca Juga: 10 Negara yang Berhasil Melakukan Redenominasi Mata Uang Terbesar Sepanjang Sejarah
Transisi yang mulus membutuhkan waktu dan sosialisasi yang intensif agar masyarakat tidak salah mengartikan sebagai sanering (pemotongan daya beli). Redenominasi mengatur peredaran mata uang sehingga orang tidak perlu berurusan dengan jutaan dan miliaran dalam transaksi sehari-hari.
Berikut 10 negara yang pernah melakukan redenominasi mata uang:
1. Turki (Lira Turki)
Turki sering disebut sebagai contoh sukses redenominasi.
Tahun Pelaksanaan: 2005.
Rasio Redenominasi: Menghapus enam angka nol (1.000.000 Lira Lama menjadi 1 Lira Baru).
Redenominasi dilakukan setelah pemerintah Turki berhasil menstabilkan ekonomi makro, terutama menekan laju inflasi yang tinggi dan defisit anggaran selama bertahun-tahun. Proses transisi dilakukan secara bertahap selama bertahun-tahun (simultan menggunakan uang lama dan baru) dengan sosialisasi yang intensif.
Turki melakukan redenominasi karena inflasi yang berkepanjangan pada tahun 1970-an sampai 1990-an, dimana saat itu mengalami hiperinflasi. Redenominasi yang Turki lakukan mulai berjalan pada tahun 2005 dengan cara mengonversi mata uang Lira dengan kode TL menjadi Lira baru dengan kode YTL.
Selain itu, Turki juga mengurangi 6 digit nilai mata uang Lira dari 1.000.000 TL menjadi 1 YTL. Penerapan redenominasi di Turki berlangsung selama 7 tahun. Dalam prosesnya, pemerintah Turki sangat memperhatikan stabilitas perekonomian dalam negeri.
2. Polandia (Zloty Polandia)
Redenominasi di Polandia dilakukan sebagai bagian dari transisi ekonomi pasca-Komunisme.
Tahun Pelaksanaan: 1995.
Rasio Redenominasi: Menghapus empat angka nol (10.000 Zloty Lama menjadi 1 Zloty Baru).
Kunci keberhasilan dilakukan setelah Polandia berhasil melaksanakan reformasi ekonomi pasar yang komprehensif, mengendalikan inflasi, dan menciptakan stabilitas politik. Redenominasi membantu menyederhanakan transaksi dan memperkuat kepercayaan publik terhadap mata uang baru.
















































