26 Tahun Terkatung-katung, Bahlil Ancam Cabut Izin Inpex di Blok Masela

1 hour ago 1

loading...

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah tidak akan lagi mentoleransi proyek minyak dan gas bumi yang berlarut-larut tanpa kepastian produksi. Ia menyoroti Blok Masela yang dikelola oleh Inpex Corporation, perusahaan energi asal Jepang, yang hingga kini belum juga berproduksi meski telah memegang dokumen Plan of Development (POD) selama lebih dari dua dekade.

"Ada 300 sumur yang sudah POD tapi tidak jalan-jalan, jadi kalau dikatakan tadi dikatakan ada yang 16 tahun, bahkan ada yang 26 tahun. Sudah 26 tahun dikuasai Jepang," ujar Bahlil dalam Rapat Bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga: Prabowo Bertemu Delegasi Japan-Indonesia Association, Bahas Investasi hingga Kelanjutan Blok Masela

Bahlil menjelaskan, lambatnya pengembangan Blok Masela disebabkan oleh perdebatan panjang mengenai lokasi fasilitas produksi, apakah akan dibangun di laut atau di darat. "Perdebatannya dari saya masih ketua umum HIPMI, perdebatannya hanya di laut atau di darat, itu terus, sampai kita meninggal mungkin masih ada perdebatan itu," katanya.

Menurutnya, pemerintah kini menuntut komitmen nyata dari Inpex untuk segera menuntaskan proyek tersebut. Ia bahkan mengancam akan mencabut izin perusahaan jika tidak segera merealisasikan produksi minyak dan gas di blok strategis itu.

"Kemarin saya katakan, kalau kalian tidak jalan, saya akan cabut, sudah kita berikan surat teguran pertama, sekarang sudah tender FID-nya, dan insyaallah 2029 sudah bisa produksi barang itu," tegas Bahlil.

Read Entire Article
Prestasi | | | |