loading...
Sekitar 3.200 pekerja Boeing pembuat jet tempur Amerika Serikat mogok kerja untuk pertama kalinya sejak 1996. Foto/Bryan Birks/The New York Times
WASHINGTON - Sekitar 3.200 teknisi mesin Boeing Co yang membangun jet tempur Amerika Serikat (AS) di sebuah pabrik di St Louis akan mogok kerja mulai Minggu tengah malam waktu setempat. Aksi ini merupakan yang pertama kalinya dalam hampir tiga dekade setelah anggota serikat pekerja menolak tawaran kontrak yang dimodifikasi dari perusahaan.
Para anggota serikat menolak kesepakatan yang akan menaikkan upah sebesar 20% dan meningkatkan iuran pensiun. Serikat pekerja terakhir kali mogok kerja pada tahun 1996, dengan penghentian kerja yang berlangsung selama 99 hari.
"Anggota IAM [Asosiasi Internasional Teknisi Mesin] Distrik 837 telah berbicara dengan lantang dan jelas, mereka berhak mendapatkan kontrak yang mencerminkan keterampilan, dedikasi, dan peran penting mereka dalam pertahanan negara kita," ujar Tom Boelling, pejabat tinggi serikat pekerja setempat, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: Sudah 12 Hancur Total, Mengapa Jet Tempur Siluman F-35 Terus Jatuh?
Perselisihan perburuhan ini akan meningkatkan tekanan finansial pada divisi pertahanan dan antariksa Boeing, yang menghasilkan sekitar 30% pendapatan perusahaan pada kuartal kedua.















































