3 Kebohongan Donald Trump selama Menjabat Presiden AS Lagi

4 hours ago 7

loading...

Ada 3 kebohongan Donald Trump selama menjabat presiden AS lagi, salah satunya klaim mampu menghentikan perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam. Foto/Gedung Putih

JAKARTA - Ketika Donald John Trump kembali merebut kursi kepresidenan Amerika Serikat (AS) dalam pemilu 2024, dia datang dengan janji-janji bombastis, retorika keras, dan narasi pemulihan besar-besaran. Tiga janji di antaranya terdengar paling menggema, namun tak dipenuhi atau berakhir dengan kebohongan.

Enam bulan pasca-pelantikannya pada Januari 2025, kenyataan bicara lain. Janji tinggal janji. Dunia tak hanya masih penuh bara konflik—tetapi juga menyaksikan Amerika Serikat, di bawah Trump, justru kembali menggeliat dalam politik luar negeri yang agresif.

Baca Juga: Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam Tak Terbukti, Ini Dalih Donald Trump

1. Menghentikan Perang Rusia-Rusia dalam 24 Jam

Dalam hampir setiap kampanyenya sejak 2022, Trump mengeklaim bahwa hanya dirinya yang mampu menghentikan perang Rusia-Ukraina dalam waktu singkat.

Dia menyebut bahwa kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan ketegasan gaya "dealmaker" ala Trump akan memaksa kedua pihak duduk bersama dan berdamai.

"Perang Ukraina? Saya hentikan dalam 24 jam. Mereka tahu siapa saya. Putin tahu. Zelensky tahu," kata Trump dalam acara Conservative Political Action Conference (CPAC) 2023.

♦Faktanya:

•Hingga hari ini, perang Rusia–Ukraina masih berlangsung sengit.
•Tidak ada negosiasi damai Rusia-Ukraina yang berhasil di tangan AS.
•Rusia justru terus memperluas serangan ke wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk kota Odesa dan Dnipro.
•Sikap Trump berubah-berubah, terkadang membela Rusia, dan terkadang membela Ukraina.

Read Entire Article
Prestasi | | | |