loading...
Amerika Serikat masih menjadi negara yang memiliki angkatan udara terkuat di dunia. Foto/X/@USNavy
BEIJING - Pada tahun 2025, pertempuran untuk dominasi udara akan menentukan keseimbangan kekuatan di seluruh benua. Dengan pengeluaran pertahanan global mencapai rekor USD2,44 triliun, angkatan udara berevolusi menjadi mesin perang era digital, memadukan teknologi siluman, kecerdasan buatan (AI), serangan presisi, dan kecepatan hipersonik.
Dalam perubahan geopolitik yang dramatis, India telah menyalip China untuk mengamankan posisi ketiga secara global, menandakan pergeseran tektonik dalam keseimbangan udara Asia.
Sejak awal peperangan modern, kekuatan udara telah menjadi permata mahkota kekuatan militer, membentuk konflik, strategi pencegahan, dan pengaruh diplomatik. Pada tahun 2025, di tengah meningkatnya krisis di Ukraina, meningkatnya volatilitas di Timur Tengah, serta meningkatnya persaingan AS-China dan persaingan India-China, angkatan udara telah muncul sebagai instrumen penentu kekuatan suatu negara.
Menurut majalah CEOWORLD, belanja pertahanan global melonjak 6,8% pada tahun 2023, mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu USD2,44 triliun. Sebagian besar eskalasi ini telah mengalir ke kekuatan udara generasi mendatang — pesawat tempur siluman, drone otonom, dan sistem komando terintegrasi — seiring negara-negara mengkalibrasi ulang postur pencegahan strategis mereka.
Peringkat Kekuatan Udara Global 2025, yang disusun oleh majalah CEOWORLD bekerja sama dengan majalah Chief Economists, UGGP News, dan CEO Policy Institute, merangkum kekuatan armada pesawat secara keseluruhan, kapabilitas teknologi, indeks modernisasi, dan kesiapan strategis. Peringkat tersebut menunjukkan dunia yang terus berubah, di mana inovasi, aliansi, dan kapasitas industri menentukan supremasi udara.
Dalam kalkulasi pertahanan saat ini, dominasi udara adalah penangkalan. Kemampuan untuk menyerang di mana saja, kapan saja, dan tanpa terlihat mendefinisikan proyeksi kekuatan modern. Angkatan udara tidak lagi beroperasi secara terpisah — mereka berada dalam ekosistem multi-domain, menyelaraskan peperangan siber, antariksa, dan elektronik dengan superioritas udara tradisional.
Angkatan udara modern kini bertumpu pada empat pilar. Pertama, keunggulan teknologi: siluman, hipersonik, penargetan berbantuan AI; kedua yakni fleksibilitas operasional: kemampuan multiperan di berbagai misi. Ketiga, jangkauan strategis terdiri pengisian bahan bakar global dan pesawat pengebom jarak jauh, dan keempat yakni integrasi jaringan terdiri Penggabungan data waktu nyata di berbagai platform.
6 Negara yang Memiliki Angkatan Udara Terkuat di Dunia
1. Amerika Serikat (13.043 Pesawat)
Pemimpin tak terbantahkan dalam kekuatan udara global, Angkatan Udara AS, yang didukung oleh Angkatan Laut AS dan Korps Marinir AS, mewakili puncak peperangan udara terintegrasi.
Kekuatan Inti: F-22 Raptor, F-35 Lightning II, B-2 Spirit, dan B-21 Raider yang akan datang.
Keunggulan Strategis: Jaringan logistik dan komando global yang menghubungkan satelit, drone, dan AWACS dalam medan perang digital yang mulus.
















































