loading...
TikTok. FOTO/THE VERGE
BEIJING - Akhirnya kesepakatan antara Amerika Serikat dan China mengenai TikTok tercipta. Setelah dua hari pembicaraan di Madrid, China akhirnya setuju untuk sepenuhnya mengalihkan kepemilikan bisnis TikTok di Amerika kepada investor AS
BACA JUGA - Profil CEO TikTok Shou Zi Chew yang Larang Anaknya Bermain TikTok
Pada Selasa (16 September), Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk keempat kalinya memperpanjang batas waktu penjualan bisnis TikTok di Amerika. Larangan yang seharusnya berlaku mulai 17 September ditunda hingga 1 Desember.
TikTok memiliki valuasi pasar sekitar 50 miliar dolar AS, dengan lebih dari 170 juta pengguna di AS. Namun, sejak lama TikTok dituding menimbulkan risiko keamanan karena perusahaan induknya, ByteDance, dituduh mengumpulkan data pengguna untuk kepentingan rezim Tiongkok, sehingga dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Amerika.
“Tidak ingin TikTok menggunakan algoritma dan kontennya untuk melakukan operasi kognitif atau infiltrasi di AS. Namun Trump menilai platform ini sudah tertanam dalam kehidupan orang Amerika, jadi lebih baik dibeli. Itu sebabnya sejak awal Trump selalu menuntut pihak Tiongkok melepas kepemilikan TikTok, atau menjadikannya perusahaan Amerika,” kata Profesor studi internasional Universitas St. Thomas, Ye Yaoyuan.