loading...
Pemerintah China kembali melepas surat utang dan obligasi pemerintah AS dalam jumlah besar. FOTO/europeanconservative
JAKARTA - Pemerintah China kembali melepas surat utang dan obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam jumlah besar. Sepanjang April 2025, China telah menjual hampir USD8,2 miliar atau setara Rp133 triliun aset Treasury AS, sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan devisa mereka yang kini lebih difokuskan pada emas.
Langkah tersebut menandai bulan ketiga berturut-turut China memangkas kepemilikan surat utang AS. Dalam periode tersebut, bank sentral China tercatat telah membeli emas senilai total USD247,8 miliar. Gerakan ini menunjukkan upaya negara anggota BRICS ini melepaskan ketergantungan terhadap aset-aset keuangan dalam denominasi dolar AS.
Baca Juga: China Undang 30 Negara Bahas Dedolarisasi, Pimpin Langkah Global Akhiri Dominasi Dolar AS
Tidak hanya China, negara-negara anggota BRICS lainnya termasuk India, Rusia, Brasil, Afrika Selatan, dan Mesir juga tercatat mengurangi kepemilikan surat utang AS sejak tahun lalu. Sebagai gantinya, mereka memperkuat cadangan devisa dengan emas, yang nilainya melonjak tajam sepanjang 2025.
Dikutip dari Watcher Guru, harga emas kini telah menembus level USD3.400 per troy ounce, sekaligus meningkatkan nilai cadangan devisa negara-negara BRICS. Sebaliknya, indeks dolar AS (DXY) terus melemah bahkan telah turun di bawah kisaran 98 menunjukkan penurunan sentimen terhadap mata uang tersebut.