loading...
Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani pernah melakukan aksi nekat menyelundupkan ratusan ke Afganistan pada 1980-an. Foto/SindoNews
JAKARTA - Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani pernah melakukan aksi nekat menyelundupkan ratusan ke Afganistan pada 1980-an. Tindakan tersebut diambil Benny Moerdani demi membantu para pejuang mujahidin yang tengah bertempur melawan Uni Soviet kini bernama Rusia.
Tidak cuma senjata, Benny Moerdani juga menyelundupkan peralatan militer. Sejumlah senjata dan peralatan itu antara lain adalah senapan AK-47, senjata antitank, dan juga senapan SKS buat Israel.
Dikutip dari buku berjudul “Belajar Uji Ngali dari Benny Moerdani” pengiriman senjata ke Afghanistan tersebut merupakan kebijakan pemerintah Indonesia yang kala itu dipimpin Presiden Soeharto. Keputusan untuk mengirimkan senjata ke Afganistan merupakan respons terhadap imbauan Amerika Serikat yang meminta negara-negara di Asia membantu pejuang Mujahidin.
Baca juga: Kisah Benny Moerdani Jalin Hubungan Terlarang dengan Israel demi Lindungi Nyawa Soeharto
Saat itu, Soeharto memerintahkan Panglima ABRI Jenderal TNI Benny Moerdani untuk mengirim bantuan kepada Mujahidin. Bentuk dan caranya diserahkan sepenuhnya kepada Benny. Langkah pengiriman senjata tentu sangat berisiko. Hanya orang-orang yang punya keberanian khusus yang mau dan mampu melakukannya.
Padahal kebijakan politik Indonesia saat itu tidak memihak kepada negara mana pun alias bebas-aktif dan non-blok. Walaupun secara psikologis, Indonesia mendukung perjuangan rakyat Afghanistan.
Awalnya setiap bantuan yang dikirim untuk Mujahidin, harus melalui Amerika Serikat. Nanti pemerintah Amerika-lah yang akan mengirim langsung bantuan tersebut kepada Mujahidin. "Kalau kita bisa lakukan sendiri, kenapa harus lewat Amerika?" Itulah cara berpikir Benny, Selasa (25/11/2025).















































