loading...
Saat pabrikan China lainnya masih bertarung di arena perang harga, GAC Indonesia justru memilih memproklamasikan strategi seni kenyamanan yang holistik. Foto: Sindonews/Danang Arradian
ICE BSD - Di tengah gemuruh Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, yang ramai diwarnai persaingan harga mobil listrik dari para brand asal China, GAC Indonesia mengambil langkah berbeda.
Pabrikan ini memilih menepi dari hiruk-pikuk price war dan mendeklarasikan filosofi bisnis yang lebih subtil: "The Great Art of Comfort".
Strategi ini menegaskan adanya pergeseran fokus. Jika dulu merek-merek China identik dengan value for money agresif melalui harga jual terjangkau, kini GAC memosisikan diri sebagai penyedia pengalaman menyeluruh, menjadikan kenyamanan sebagai 'karya seni' yang lahir dari perpaduan teknologi, desain, dan ketenangan emosional pengguna.
Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia, merangkum filosofi ini dalam kata-kata yang sederhana namun mendalam.
“Bagi kami, kenyamanan itu sederhana: konsumen merasa tenang dari awal hingga akhir perjalanan. Itu sebabnya kami fokus pada semua aspek, bukan hanya konsep kenyamanan pada kendaraan, tetapi juga memastikan layanan purna jual yang kuat, jaringan yang luas, dan garansi yang membuat pemilik merasa benar-benar dijaga,” ujar Iqbal Taufiqurrahman.















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347269/original/005202300_1757664481-Depositphotos_684200838_XL.jpg)































