Anggota DPR Farah Puteri: PP Tunas Penting untuk Lindungi Anak di Ruang Digital

9 hours ago 3

loading...

Anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia menyebut pentingnya Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital (PP Tunas) dalam melindungi anak-anak di ruang digital. Foto/istimewa

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus dugaan sodomi yang menimpa seorang anak laki-laki berusia empat tahun oleh rekannya yang berusia sembilan tahun di Bekasi. Sebagai seorang politisi perempuan, Farah memahami betul urgensi perlindungan anak di era digital ini.

Dari hasil pemeriksaan awal, terduga pelaku melakukan pencabulan karena terpapar konten pornografi serta pernah menjadi korban pelecehan seksual. Terungkapnya kasus ini, menurut Farah, adalah alarm keras yang menunjukkan urgensi penanganan serius terhadap kasus kekerasan seksual pada anak.

Lebih dari itu, kasus ini menyoroti betapa krusialnya edukasi komprehensif mengenai bahaya paparan konten pornografi di ruang digital, terutama bagi anak di bawah umur. Farah menegaskan ruang digital kini menjadi medan baru yang memerlukan perhatian ekstra dalam perlindungan anak.

Baca juga: Anak di Pusaran Dunia Digital, Siapa yang Menjaga?

"Saya sangat menyayangkan dan prihatin mendengar kabar dugaan kekerasan seksual yang menimpa anak kita di Bekasi. Ini adalah alarm keras bagi kita semua bahwa isu perlindungan anak, khususnya dari kekerasan seksual, harus menjadi prioritas utama," ujar Farah, Rabu (18/6/2025).

Farah menekankan kasus ini menjadi cerminan nyata bagaimana paparan konten pornografi, yang kini semakin mudah diakses melalui internet dan media sosial, dapat merusak moral dan perilaku anak-anak, bahkan berujung pada tindak kekerasan seksual.

Read Entire Article
Prestasi | | | |