Angka Kemiskinan Indonesia Turun, Ekonom Ragukan Data BPS

1 month ago 23

loading...

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Indonesia menuai keraguan dari kalangan ekonom. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Indonesia menuai keraguan dari kalangan ekonom. BPS melaporkan, jumlah penduduk miskin per Maret 2025 mencapai 8,47 persen dari total populasi Indonesia, atau sekitar 23,8 juta jiwa, turun 0,1 persen poin dibandingkan September 2024.

"Dengan data kemiskinan yang terlihat rendah, kebijakan anggaran perlindungan sosial dalam RAPBN 2026 terancam tidak akan meningkat signifikan. Ini sangat berbahaya," ujar Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Media Wahyudi Askar dalam pernyataannya, Sabtu (26/7).

Baca Juga: Penduduk Miskin Indonesia per Maret 2025 Sentuh 23,85 Juta Orang, BPS: Turun 8,74%

Dia menekankan, alokasi perlindungan sosial Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 1 persen di luar subsidi energi. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand yang telah mengalokasikan lebih dari 5 persen dari PDB untuk perlindungan sosial.

Dia juga merujuk pada laporan Bank Dunia yang menunjukkan bahwa 68,2 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Ini berarti sekitar 194,4 juta jiwa masih dalam kategori miskin, jauh berbeda dari versi BPS yang mencatat hanya 24 juta orang.

Read Entire Article
Prestasi | | | |