loading...
Pihak Arab Saudi menyatakan kasus pemisahan gender jemaah haji Indonesia akibat kesalahan dari 8 perusahaan Indonesia. Foto/SPA
RIYADH - Pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi membenarkan adanya distribusi data jemaah haji Indonesia yang tidak tepat, yang menyebabkan kasus segregasi gender.
Namun, kasus pemisahan gender ini bukan kesalahan pihak kerajaan, melainkan kesalahan dari delapan perusahaan Indonesia.
Sumber resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, dalam keterangan tertulis kepada SINDO News, Senin (19/5/2025), mengatakan mekanisme penyelenggaraan haji sudah dirancang untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan jamaah tanpa diskriminasi.
Baca Juga: 80 Ribu Jemaah Haji Tiba di Madinah, Bergerak ke Makkah secara Bertahap
Sumber tersebut membenarkan adanya kasus tumpang tindih data jemaah haji Indonesia yang berimbas pada pemisahan gender para jemaah. Menurutnya, itu bukan akibat prosedur dari Arab Saudi, melainkan kesalahan operasional yang dilakukan oleh delapan perusahaan Republik Indonesia (RI) yang bertanggung jawab melayani jemaah haji Indonesia.