Atasi Burnout: Tips Jitu ala Xaviera Putri & Biadonut

8 hours ago 6

Fimela.com, Jakarta Burnout, kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres kronis, bukan sekadar kelelahan biasa. Xaviera Putri dan saudara perempuannya, Biadonut, yang dikenal dengan kesibukan mereka, berbagi kiat jitu mengatasi burnout. Mereka menekankan pentingnya mengenali penyebab, mengatur ekspektasi, dan membangun lingkungan suportif. Perjuangan mereka menginspirasi kita untuk memprioritaskan kesehatan mental.

Xaviera dan Biadonut, dua sosok inspiratif yang selalu terlihat aktif dan produktif, ternyata juga pernah mengalami burnout. Pengalaman ini mendorong mereka untuk berbagi tips praktis dan efektif bagi siapapun yang merasakan hal serupa. Kiat-kiat ini menekankan pentingnya keseimbangan hidup dan kesehatan mental.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana Xaviera dan Biadonut menghadapi tantangan burnout, serta strategi yang mereka gunakan untuk pulih dan kembali bersemangat. Kisah mereka menjadi bukti bahwa burnout dapat diatasi, dan kesehatan mental adalah prioritas utama.

Kenali Penyebabnya: Deteksi Dini, Pemulihan Lebih Cepat

Langkah pertama yang diungkapkan Xaviera adalah mengenali akar masalah. Apakah beban kerja yang berlebihan, tanggung jawab yang tak tertanggung, atau faktor lain yang memicu kelelahan? Memahami penyebab burnout adalah kunci untuk menemukan solusi tepat.

Biadonut menambahkan, penting untuk jujur pada diri sendiri. Jangan ragu untuk mengakui jika kita merasa kewalahan. Dengan jujur, kita dapat lebih mudah mencari bantuan dan dukungan.

Mengidentifikasi penyebab burnout, baik dari tekanan pekerjaan maupun kehidupan pribadi, merupakan langkah krusial menuju pemulihan. Dengan memahami pemicunya, kita dapat membuat strategi yang tepat sasaran.

Lewat video Reels terbaru di Instagram, dua content creator bersaudara, Xaviera Putri dan Biadonut—exclusive talent Fast Fluence—berbagi kisah mereka menghadapi burnout dengan cara yang jujur, ringan, dan sangat relevan bagi banyak orang. 

Istirahat: Bukan Tanda Kemalasan, Melainkan Kebutuhan Tubuh

Tidur yang cukup adalah kunci, tegas Xaviera. Istirahat bukan sekadar tanda kemalasan, melainkan cara efektif memulihkan energi dan memberikan otak waktu untuk beristirahat. Ini kunci produktivitas berkelanjutan.

"Karena dengan tidur, otak kita berhenti sejenak. Setelah bangun, baru bisa mikir ‘sekarang aku bisa ngapain?’,” katanya. 

Alih-alih memaksakan diri untuk terus produktif, Xaviera justru melihat istirahat sebagai jalan menuju performa yang lebih baik. “Dulu aku pikir harus kerja terus, tapi justru istirahat dan kerja secukupnya yang bikin aku lebih stabil dan produktif,” ujarnya. 

Biadonut menambahkan pentingnya istirahat di luar tidur. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti membaca buku atau sekadar bersantai. Jangan memaksakan diri untuk terus-menerus produktif.

Baik Xaviera maupun Biadonut menekankan pentingnya mendengarkan sinyal tubuh. Kelelahan ekstrem, sinisme, dan penurunan kinerja adalah tanda-tanda burnout yang perlu diwaspadai. Istirahat yang cukup adalah investasi untuk kesehatan jangka panjang.

Atur Ekspektasi & Prioritas: Belajar untuk Melepaskan

Xaviera mengingatkan untuk tidak menetapkan standar yang terlalu tinggi dan tidak realistis. Menerima ketidaksempurnaan dan belajar mengatakan 'tidak' pada komitmen tambahan sangat penting.

Biadonut menambahkan pentingnya mengevaluasi ulang prioritas. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan lepaskan hal-hal yang kurang esensial. Menerima keterbatasan diri juga sangat penting.

Menyeimbangkan kehidupan profesional dan personal adalah kunci. Jangan sampai ambisi mengorbankan kesehatan mental. Belajar untuk memprioritaskan diri sendiri adalah langkah bijak.

Reward Diri Sendiri & Lingkungan Positif: Energi untuk Bangkit

Memberi penghargaan kecil pada diri sendiri atas pencapaian, sekecil apa pun, dapat meningkatkan motivasi dan mengurangi stres, saran Xaviera. Hal sederhana seperti menikmati makanan enak bisa menjadi penguat semangat.

Lingkungan sosial yang suportif dan positif berperan penting dalam pemulihan, tambah Biadonut. Berinteraksi dengan orang-orang yang memberikan dukungan dan energi positif dapat membantu mengatasi perasaan negatif.

Berbicara tentang perasaan dan masalah kepada orang yang dipercaya dapat meringankan beban dan memberikan perspektif baru. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika dibutuhkan. Dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan.

Burnout bukanlah akhir segalanya. Dengan mengenali penyebab, mengatur ekspektasi, dan memprioritaskan istirahat serta dukungan sosial, kita dapat mengatasi burnout dan kembali menjalani hidup dengan lebih seimbang dan bersemangat. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Prestasi | | | |