loading...
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global menunjukkan negara-negara anggota BRICS diperkirakan akan melampaui G7. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Proyeksi pertumbuhan ekonomi global menunjukkan negara-negara anggota BRICS diperkirakan akan melampaui G7 dalam hal volume Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2028. Pertumbuhan ini disebut-sebut akan berlangsung dua hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan kelompok G7 dalam kurun waktu 2025 hingga 2028.
Volume PDB, yang mengukur nilai total barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dengan disesuaikan terhadap inflasi, dianggap memberikan gambaran lebih akurat terhadap kekuatan dan pertumbuhan ekonomi dibandingkan angka nominal semata.
Berdasarkan proyeksi terkini, pertumbuhan volume PDB negara-negara BRICS berada di kisaran 4,2% hingga 5,1% per tahun. Sebaliknya, negara-negara G7 hanya diperkirakan tumbuh antara 1,3% hingga 1,8% per tahun selama periode yang sama.
"Negara-negara G7 pernah dua kali lebih besar dari BRICS pada 1990-an. Sekarang situasinya terbalik. BRICS telah melampaui G7 dalam volume PDB," ujar Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia, Maxim Oreshkin, seperti dikutip dari Watcher Guru, Kamis (31/7).
Baca Juga: 10 Negara Calon Resmi Anggota BRICS, Tiga dari Asia Tenggara Tetangga Indonesia
Ia juga menyebut G7 tidak lagi bisa dikatakan hebat dalam konteks ekonomi global saat ini. Proyeksi pertumbuhan volume PDB tahunan negara-negara G7 selama 2025–2028, di antaranya Amerika Serikat hanya 1,7%–2,0%, Jepang 1,0%–1,2%, Jerman 1,1%–1,4%, Britania Raya 1,2%–1,5%, Prancis 1,3%–1,6%, Italia 0,8%–1,2%, dan Kanada 1,4%–1,7%.
Sementara, 10 negara anggota BRICS yang diperluas menunjukkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi. India diproyeksikan tumbuh paling pesat, antara 6,2%-6,8%. Disusul Ethiopia 5,5%–6,0%, China 4,5%–5,0%, dan Indonesia 5,1%–5,2%.