loading...
Membeli rumah pertama kini menjadi tantangan besar bagi kelas menengah urban. Prosesnya tidak hanya membutuhkan komitmen finansial jangka panjang, tetapi juga melibatkan banyak pertimbangan. Foto/Dok
JAKARTA - Membeli rumah pertama di kisaran 800 juta hingga satu miliar kini menjadi tantangan besar bagi kelas menengah urban. Prosesnya tidak hanya membutuhkan komitmen finansial jangka panjang, tetapi juga melibatkan banyak pertimbangan.
Ditambah lagi, dengan keterbatasan lokasi strategis, dan risiko membeli rumah inden, mulai dari keterlambatan pembangunan, spesifikasi berbeda dari yang ditawarkan, masalah legalitas, hingga tidak adanya jaminan kualitas membuat calon pembeli menjadi semakin ragu untuk membeli rumah.
Selain pertimbangan tersebut, daya beli masyarakat juga tertekan oleh tren kenaikan harga properti . Berdasarkan Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP) 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik, harga properti residensial nasional pada Maret 2024 naik 2,76% dibanding Maret 2023.
Baca Juga: Milenial, Yuk Cek Ciri Rumah Idaman sebelum Membeli
Kenaikan harga rumah tercatat 2,97%, dengan rincian cluster berpagar naik 3,07%, cluster tanpa pagar naik 4,83%, dan non-cluster naik 1,03%. Kenaikan ini membuat rumah di segmen menengah menjadi semakin sulit dijangkau oleh pembeli pertama.
Menjawab tantangan ini, Gethome, perusahaan properti teknologi atau proptech yang berdiri sejak 2017, berfokus pada penciptaan hunian berkualitas untuk keluarga muda Indonesia. Tidak hanya membangun rumah, Gethome menghadirkan ekosistem hunian modern yang menggabungkan desain, kualitas bangunan, dan teknologi aplikasi.