loading...
Dengan belajar dari pengalaman internasional, khususnya melalui model PPP, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mendorong inovasi dan memperbesar skala proyek energi hijau terbarukan. Foto/Dok
JAKARTA - Indonesia semakin dekat dalam mewujudkan energi hijau terbarukan . Setelah sukses memperkenalkan Teknologi Energi Hijau Hidrogen lewat seminar perdananya pada 10 Juli 2025 lalu, EKONID (Kamar Dagang dan Industri Jerman-Indonesia) dan The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) didukung oleh Kementerian Federal Ekonomi dan Energi, Jerman (BMWE) kembali menggelar seminar International Hydrogen Ramp-Up Programme (H2Uppp) Indonesia pada 6 November 2025 di Hotel JW Marriott, Jakarta.
Dalam seminar keduanya yang bertema bertema "Advancing Indonesia’s Green Hydrogen Future: Global Collaborative Pathways", EKONID dan GIZ menyoroti semakin kuatnya momentum Indonesia menuju pengembangan ekonomi hidrogen hijau yang berkelanjutan, sekaligus membahas langkah-langkah praktis untuk mempercepat implementasinya.
Dengan belajar dari pengalaman internasional, khususnya melalui model Public–Private Partnership (PPP), kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mendorong inovasi dan memperbesar skala proyek. Baca Juga: Wujudkan Dekarbonisasi, Indonesia Berpotensi Kembangkan Energi Hijau Hidrogen
“Semua peserta dapat memanfaatkan peluang jaringan hari ini sebaik-baiknya, mari kita gunakan platform ini untuk bertukar ide, mengeksplorasi cara untuk bekerja sama menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Head Of Business Development AHK Indonesia – EKONID, Olivia Nathalie Noor di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
















































