BMKG: Musim Hujan Datang Lebih Awal, Puncaknya NovemberDesember 2025

4 hours ago 4

loading...

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan awal musim hujan 2025-2026 akan datang lebih awal dimulai pada September-November 2025. Sementara, puncak musim hujan diprediksi November-Desember 2025. Foto: Dok Sindonews

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan awal musim hujan periode 2025-2026 akan datang lebih awal dimulai pada September hingga November 2025. Sementara, puncak musim hujan akan terjadi pada November-Desember 2025.

“Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan periode September hingga November. Jadi mulainya tidak bersamaan dari September hingga November. Musim hujan tahun 2025-2026 akan datang atau datangnya lebih awal dari biasanya di sebagian besar wilayah,” ujar Dwikorita saat Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2025 dan Update Kondisi Cuaca di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Penyebab Banjir Bandang di Bali Terungkap, BMKG Ingatkan Fenomena Badai Seroja

Dia mengungkapkan sifat hujan pada musim hujan tahun 2025-2026 diprediksi berada pada kategori normal yang menunjukkan kondisi yang tidak terlalu basah atau terlalu kering. “Artinya normal sesuai dengan rata-rata curah hujan selama 30 tahun terakhir. Rata-rata curah hujan tiap bulan, rata-rata curah hujan bulanan selama 30 tahun terakhir,” katanya.

Sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember 2025. Sementara, wilayah Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, serta Bali diperkirakan menghadapi puncak hujan pada Januari hingga Februari 2026.

Meski curah hujan bulanan diperkirakan normal, Dwikorita mengingatkan bencana biasanya dipicu oleh hujan ekstrem harian. “Artinya apa yang dikhawatirkan di sini? Karena puncak musim hujan itu tidak seragam, tiap wilayah mempunyai puncak masing-masing. Tadi antara November, Desember untuk wilayah Sumatera, Kalimantan lalu semakin ke selatan yaitu Jawa, kemudian juga di Sulawesi, Maluku dan Papua beda lagi puncaknya di Januari hingga Februari,” ujarnya.

“Dikhawatirkan dan sangat mungkin potensi kejadian bencana akan hampir sepanjang bulan. Ya ada yang di November sampai Desember, ada juga yang di Januari sampai Februari. Jadi mau dibilangin dari semoga tidak terjadi bencana, semoga. Tapi kita harus siaga karena puncak musim hujan itu cukup panjang periodenya dan sebarannya juga hampir merata,” katanya.

(jon)

Read Entire Article
Prestasi | | | |