BRICS Tak Kompak, Rusia Kini Sendirian Lawan Dominasi Dolar AS

3 months ago 34

loading...

Rusia satu-satunya negara BRICS yang secara resmi mendukung penggantian dolar AS. FOTO/iStock

JAKARTA - Aliansi BRICS telah berbicara lantang soal membuang dolar AS untuk transaksi lintas batas dan menggunakan mata uang lokal. Anggota-anggota seperti China, India, Brasil, Afrika Selatan, dan Iran mengeluarkan beberapa pernyataan menentang pengaruh dolar AS yang semakin meningkat.

Pernyataan-pernyataan ini hanya perkataan, tetapi tidak pernah benar-benar didorong menjadi kebijakan meskipun ada ketidakpuasan terhadap USD. Dari Xi Jinping hingga Narendra Modi dan Lula da Silva, tidak ada satu pun pemimpin ini yang secara resmi menyerukan penggantian USD.

Baca Juga: Dedolarisasi Melesat di Era Biden, Kini Tertekan di Bawah Trump

Menurut laporan Watcher Guru, dari 10 negara BRICS, hanya Rusia yang secara resmi mendukung penggantian dolar AS untuk semua perdagangan dan transaksi. Pemerintahan Putin mungkin mengambil langkah-langkah ini karena ekonominya tertekan di bawah sanksi Barat.

Satu-satunya cara bagi ekonomi mereka untuk sepenuhnya terbuka dan berkembang adalah dengan menghilangkan USD. Bahkan setelah beberapa upaya dedolarisasi, Rusia hanya berhasil secara singkat dalam agenda tersebut.

AS juga semakin memperketat aturan terhadap semua negara yang melakukan transaksi minyak mentah dengan Rusia. Pemerintahan Trump memperingatkan India untuk tidak membeli minyak dari Rusia atau menghadapi tarif.

Presiden AS tetap pada pernyataannya dan mengenakan tarif 25% pada India pada hari Rabu, bersama dengan penalti untuk membeli minyak Rusia. Ini akan semakin menekan Rusia dan menyebabkan retak dalam BRICS untuk tidak menjauh dari dolar AS.

Read Entire Article
Prestasi | | | |