loading...
Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 di Bali pada November 2022. FOTO/Mast Irham/Getty Images
JAKARTA - China menyelesaikan perdagangan senilai 6,11 triliun yuan atau setara Rp13.912 triliun dengan anggota BRICS selama paruh pertama tahun ini. Volume perdagangan di antara negara-negara anggota dan mitra meningkat 3,9% dari tahun ke tahun pada Januari hingga Juni. Perkembangan ini menandakan pergeseran besar di mana aliansi ini bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk perdagangan dan transaksi lintas batas.
Baca Juga: Trump Ogah Bayar Utang AS Rp594.000 Triliun, Negara-negara Ini Paling Dirugikan
Selain negara-negara BRICS, China juga telah mengusulkan untuk membangun platform perdagangan digital baru dengan negara-negara SCO. Usulan ini diumumkan dalam Dialog Walikota Global SCO yang sedang berlangsung di Tianjin, China pada Selasa (16/7). Perubahan signifikan ini dapat mempengaruhi dolar AS karena platform perdagangan digital dapat melewati USD untuk pembayaran.
Direktur Departemen Statistik dan Analisis Administrasi Umum Bea Cukai China, Lu Daliang, mengkonfirmasi bahwa China melakukan transaksi bisnis dengan anggota BRICS senilai USD855 miliar.
"Pada paruh pertama tahun ini, omset perdagangan China dengan anggota BRICS dan negara mitra lainnya mencapai 6,11 triliun yuan, mewakili peningkatan 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ungkap Daliang dalam konferensi pers, dikutip dari Watcher Guru, Rabu (16/7).