loading...
Dana kekayaan negara Norwegia senilai lebih dari Rp30.973 melakukan divestasi dari 11 perusahaan Israel sebagai protes atas perang brutal Zionis di Gaza. Foto/UNRWA/Abdallah El Hajj
OSLO - Dana kekayaan negara Norwegia senilai USD1,9 triliun (lebih dari Rp30.973) telah melakukan divestasi dari 11 perusahaan Israel dan mengakhiri semua kontrak dengan manajer eksternal di Israel. Langkah yang menjadi pukulan bagi rezim Zionis.
Tindakan Norges Bank Investment Management (NBIM)—nama resmi dana kekayaan negara tersebut—diambil setelah rakyat Norwegia protes atas investasi yang terkait dengan perang brutal Israel di Gaza.
Tekanan terhadap NBIM telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, mencerminkan kekhawatiran domestik atas penderitaan di wilayah kantong Palestina tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Membantai 262 Buaya di Palestina, untuk Apa?
NBIM memegang saham di sekitar 61 perusahaan Israel hingga akhir Juni tahun ini, kata dana kekayaan negara Norwegia itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengambil langkah-langkah ini dalam situasi konflik yang sangat khusus," kata CEO NBIM, Nicolai Tangen, menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai "krisis kemanusiaan yang serius."
Langkah ini menyusul tinjauan Kementerian Keuangan atas kepemilikan NBIM di Israel.
Dana kekayaan ini sebagian besar merupakan pelacak indeks, tetapi dengan beberapa ruang untuk manajemen aktif. NBIM mengatakan akan mengakhiri semua manajemen aktifnya di Israel. Total kepemilikannya di negara itu mewakili 0,1% dari dana tersebut, atau sekitar USD2 miliar sebelum divestasi.