Dari 30 Hari Jadi 3 Hari: Pabrik Sawit Koperasi Suntik Digital SAP, Margin Laba Petani Naik hingga 4 Persen!

1 week ago 22

loading...

Pabrik kelapa sawit berbasis koperasi PT Batu Gunung Mulia Putra Agro (BGMPA) berhasil memangkas siklus pelaporan bulanan melalui digitalisasi GROW with SAP. Foto: ist

KALIMANTAN - Di balik dinamika harga komoditas kelapa sawit yang bergejolak, PT Batu Gunung Mulia Putra Agro (PT. BGMPA) — pabrik pengolahan kelapa sawit berbasis koperasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan — meluncurkan transformasi fundamental.

Perusahaan ini, yang mengemban misi keadilan harga bagi petani lokal, telah berhasil mengimplementasikan solusi GROW with SAP, menanggalkan belenggu sistem ERP lama yang usang.

Sebelumnya, lambatnya sistem ibarat tali pengikat yang membatasi gerak BGMPA. Siklus penutupan laporan akhir bulan memakan waktu hingga 30 hari. Angka ini bukan sekadar statistik administratif, melainkan penghambat krusial yang menumpulkan ketajaman respons perusahaan terhadap fluktuasi pasar, dan paling vital, menurunkan akurasi penetapan harga tandan buah segar (TBS) bagi para petani.

Kini, dengan kehadiran SAP Public Cloud, efisiensi waktu tersebut seolah dipangkas dengan pedang samurai. BGMPA mampu menyelesaikan siklus pelaporan hanya dalam tiga hari, menyajikan insight real-time krusial bagi pengambilan keputusan.

Profitabilitas Petani Terjamin

 Pabrik Sawit Koperasi Suntik Digital SAP, Margin Laba Petani Naik hingga 4 Persen!

BGMPA kini mampu menetapkan harga beli dan harga jual komoditas dengan jauh lebih presisi. Dampak langsungnya sangat signifikan dan terukur:

Read Entire Article
Prestasi | | | |