loading...
Presiden Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menunjukkan upaya serius dalam mempererat hubungan dengan Rusia. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menunjukkan upaya serius dalam mempererat hubungan bilateral dengan Rusia. Kedua pemimpin sama-sama melewatkan momentum penting di forum Barat demi menjajaki peluang kerja sama strategis dengan Moskow, terutama di bidang ekonomi dan investasi.
Prabowo baru saja melakukan kunjungan tiga hari ke Rusia yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia. Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat bahwa hubungan kedua negara "kembali menguat" di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, pertanian, dan kerja sama teknis.
"Pertemuan saya dengan Presiden Putin berlangsung intens, hangat, dan produktif. Di semua sektor terjadi peningkatan yang signifikan," ujar Prabowo, seperti dikutip dari DW, Jumat (4/7).
Baca Juga: Baru Diangkat Putin, Jenderal Top Rusia Ini Tewas Diserang Roket HIMARS Ukraina
Bahkan keputusannya bertolak ke Rusia melewatkan kesempatan bertemu Presiden AS Donald Trump dalam KTT G7 di Kanada. Dalam konferensi pers bersama Putin, Prabowo menegaskan Indonesia tidak akan mengikuti filosofi kekuatan dominan dunia. Ia menyebut Rusia dan China sebagai negara tanpa standar ganda dan sebagai pembela kaum tertindas.