loading...
Sony seolah memberikan garansi bahwa mereka akan tetap fokus pada game naratif single player yang disukai sebagian gamer non online. Foto: ist
JEPANG - Di tengah industri game yang kini didominasi oleh hiruk pikuk pertempuran online, battle pass musiman, dan dunia live service, para gamer konsol acap merasa cemas. Apakah era keemasan dari petualangan epik berbasis narasi, di mana seorang pemain bisa tenggelam sendirian dalam sebuah cerita yang mendalam, telah berakhir?
Kemarin, Sony PlayStation, sang raksasa yang membangun imperiumnya di atas fondasi game-game naratif legendaris, memberikan jawaban tegas dan melegakan.
Dalam Laporan Korporat terbaru yang dirilis untuk para investor, terselip sebuah pesan yang terasa seperti "surat cinta" untuk para penggemar setianya di seluruh dunia.
Ikrar Setia pada Petualangan Solo
Di dalam dokumen bisnis yang biasanya kering dan penuh angka itu, Sony secara eksplisit menggarisbawahi salah satu tujuan utamanya: untuk memajukan posisinya sebagai "pemimpin kreatif dalam pengalaman single-player (pemain tunggal)."
Pernyataan ini mungkin terdengar sederhana, namun bobotnya sangat besar. Para analis mencatat bahwa frasa spesifik yang mengagungkan pengalaman solo ini tidak ada dalam laporan serupa tahun lalu. Kemunculannya tahun ini adalah penegasan yang disengaja, sebuah ikrar setia di saat banyak pihak meragukan masa depan game-game naratif.