loading...
Di tengah kegelapan dan isolasi, sinyal telekomunikasi menjelma menjadi satu-satunya denyut nadi yang menghubungkan para korban dengan dunia luar. Foto: XLSMART
BALI - Saat air bah menerjang sejumlah wilayah di Bali pada Selasa (9/9) lalu, memutuskan akses jalan dan memadamkan aliran listrik, satu hal menjadi tak ternilai harganya: satu bar sinyal di layar ponsel.
Di tengah kegelapan dan isolasi, sinyal telekomunikasi menjelma menjadi satu-satunya "denyut nadi" yang menghubungkan para korban dengan dunia luar, antara keluarga yang cemas dan tim penyelamat yang berpacu dengan waktu.
Kini, setelah berhari-hari kerja keras di lapangan, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) pada hari Sabtu (13/9) mengumumkan bahwa denyut nadi itu telah berhasil dijaga. Jaringan telekomunikasi mereka di seluruh Bali dipastikan dalam kondisi aman dan kini telah beroperasi normal.
Pertarungan Melawan Waktu di Jembrana, Tabanan, dan Badung
Tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Bencana banjir menghantam wilayah-wilayah di mana XLSMART memiliki sekitar 2.700 menara BTS (dari total lebih dari 7.200 BTS di seluruh Bali).
Musuh utamanya bukanlah air bah itu sendiri, melainkan dampaknya: padamnya pasokan listrik yang menjadi nyawa bagi menara-menara tersebut.















































