loading...
Seorang pria mantan manajer Yahoo yang paranoid telah membunuh ibunya dan dirinya sendiri setelah terpengaruh oleh percakapannya dengan ChatGPT. Foto/ikeymonitor
WASHINGTON - Seorang pria mantan manajer Yahoo yang paranoid telah membunuh ibunya dan dirinya sendiri setelah dipengaruhi oleh percakapannya dengan ChatGPT, sebuah chatbot kecerdasan buatan (AI).
Pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Stein-Erik Soelberg, assal Connecticut, Amerika Serikat, diyakinkan oleh chatbot tersebut bahwa ibunya mungkin memata-matainya dan bahwa ibunya mungkin mencoba meracuninya dengan obat psikedelik.
Chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI tersebut juga mengeklaim bahwa Soelberg bisa menjadi target percobaan pembunuhan sambil meyakinkannya, "Erik, kamu tidak gila", menurut sebuah laporan di The Wall Street Journal.
Baca Juga: Albania Ingin Ganti Para Menteri yang Korupsi dengan AI, Indonesia Berani Tiru?
Veteran industri teknologi berusia 56 tahun dengan riwayat ketidakstabilan mental ini telah tinggal bersama ibunya, Suzanne Eberson Adams, di rumah bergaya kolonial Belanda senilai USD2,7 juta ketika keduanya ditemukan tewas pada 5 Agustus.