GAC Aion Mengaku Tenang Hadapi Aturan Baru Mobil Listrik 2026

6 hours ago 8

loading...

Saat para pesaingnya baru akan memulai, GAC Aion seolah sudah lebih dulu mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Foto: GAC Aion

JAKARTA - Jarum jam terus berdetak menuju 31 Desember 2025. Bagi banyak merek mobil listrik baru di Indonesia, tanggal itu adalah tenggat waktu menakutkan. Semacam "hari kiamat kecil" yang akan mengakhiri era kemudahan impor mobil utuh (CBU) tanpa pajak.

Kini, banyak dari mereka tengah pontang-panting merancang pabrik dan mengejar target produksi lokal. Namun, merek asal China GAC Aion mengaku tenang dan bahkan nyaris tanpa beban.

Saat para pesaingnya baru akan memulai, GAC Aion seolah sudah lebih dulu "mengerjakan pekerjaan rumah" mereka. Mereka menyambut aturan baru pemerintah—yang mewajibkan produksi lokal mulai 2026—bukan dengan kecemasan, melainkan rasa percaya diri.

"Kita sudah mencermati akan ada perubahan peraturan di akhir 2025," ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia, dengan santai di Jakarta. "Ini sangat menguntungkan GAC Aion, karena kami sudah CKD (Completely Knocked Down / perakitan lokal). Secara harga mestinya tidak terdampak."

Kartu Truf Bernama 'CKD' dan 'TKDN'

Ketenangan GAC Aion ini bersumber dari dua kartu truf strategis yang telah mereka mainkan jauh-jauh hari.

Pertama, perakitan lokal (CKD). Berada di bawah payung raksasa otomotif nasional, Indomobil, GAC tidak perlu pusing membangun pabrik dari nol.

Read Entire Article
Prestasi | | | |