loading...
XLSMART mengklaim membukukan pendapatan fantastis sebesar Rp10,50 triliun, melonjak 22% dibanding tahun sebelumnya. Foto: XLSMART
JAKARTA - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), entitas hasil merger kolosal antara XL Axiata dan Smartfren, memamerkan angka-angka yang di atas kertas tampak memukau untuk kuartal kedua 2025.
Namun, di balik kilau pendapatan yang meroket, tersembunyi sejumlah tantangan besar yang menguji apakah ukuran jumbo sang raksasa sudah diimbangi dengan kesehatan finansial yang prima.
Pada pandangan pertama, perayaan tampak pantas digelar.
Perusahaan membukukan pendapatan fantastis sebesar Rp10,50 triliun, melonjak 22% dibanding tahun sebelumnya.
Basis pelanggan meledak 41% menjadi 82,6 juta jiwa, dan jaringan BTS diperluas hingga mencapai lebih dari 209 ribu unit.
Angka-angka ini seolah menjadi proklamasi lahirnya penantang serius di puncak industri.
Namun, Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, dalam pernyataannya justru memberikan sinyal yang lebih realistis dan jujur. Ia mengakui bahwa perjalanan pasca-merger ini bukanlah bulan madu yang mulus.
Kuartal kedua 2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger, kami menghadapi tantangan eksternal maupun internal. Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat,” ujar Rajeev.