loading...
Ekonomi diproyeksikan akan melampaui USD23,9 triliun dalam lima tahun ke depan. FOTO/AP
SHANGHAI - Perdana Menteri China Li Qiang memproyeksikan ekonomi negaranya akan melampaui USD23,9 triliun atau setara Rp399.000 triliun dalam lima tahun ke depan. Ia menyampaikan optimisme tersebut saat membuka Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) di Shanghai, Rabu (5/11), yang dihadiri para pemimpin pemerintahan dan pelaku bisnis global.
Li menegaskan bahwa ekspansi ekonomi tersebut akan menjadi kontribusi besar bagi pertumbuhan global, sekaligus menunjukkan ketahanan dan kapasitas ekonomi China di tengah dinamika perdagangan internasional. Ia menggambarkan negaranya sebagai pasar yang terus tumbuh dan menjadi tujuan penting bagi perusahaan global.
Menurut Li, Pemerintah China akan memusatkan kebijakan ekonomi pada perluasan permintaan domestik, dengan fokus pada peningkatan konsumsi masyarakat. "Kami akan terus memperkuat konsumsi dalam negeri untuk membuka potensi pasar yang luar biasa besar," ujarnya dikutip The Edge Malaysia dari Bloomberg, Jumat (7/11/2025).
Baca Juga: Demi Gencatan Dagang, China Minta AS Hindari 4 Isu Sensitif Ini
Pernyataan tersebut disampaikan tidak lama setelah Beijing dan Washington mencapai kesepakatan gencatan senjata dagang dalam pertemuan di Korea Selatan. Dalam KTT tersebut, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat menurunkan tarif serta mencabut sebagian pembatasan ekspor dan hambatan perdagangan lainnya.
Menanggapi ketegangan perdagangan yang sempat meningkat, Li mengingatkan bahaya proteksionisme. "Tindakan unilateral dan proteksionis telah menimbulkan dampak serius terhadap tatanan ekonomi dan perdagangan global," katanya. Ia menambahkan, China akan terus memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga rantai pasokan dunia tetap stabil dan terbuka.















































