loading...
Booth BYD di GIIAS 2025 yang ramai kunjungi konsumen. Foto: Sindonews/Danang Arradian
ICE BSD - Panggung gemerlap GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 resmi ditutup pada Minggu malam (3/8), meninggalkan jejak gegap gempita yang luar biasa.
Selama 11 hari, pameran yang digelar di lahan seluas lebih dari 120.000 meter persegi ini sukses menjadi magnet, menyedot 485.569 pengunjung—sebuah rekor baru yang fantastis.
Lebih dari 60 merek otomotif global beradu pesona, meluncurkan total 54 model dan teknologi kendaraan terbaru.
Para pengunjung pun dimanjakan dengan kesempatan menjajal mobil impian, terbukti dari hampir 20.000 sesi test drive yang dilakukan. Dari segala sisi, GIIAS 2025 tampak seperti sebuah pesta pora industri otomotif yang sukses besar.
Namun, di balik sorak-sorai rekor pengunjung dan deru mesin mobil baru, terselip sebuah nada hati-hati yang memunculkan tanda tanya besar: apakah lautan manusia ini serta-merta berarti lautan transaksi?
Pesta Pora di Lantai Pameran
Tak bisa dimungkiri, GIIAS 2025 adalah sebuah pertunjukan kekuatan. Dari merek Jepang yang mapan, gempuran merek Tiongkok yang agresif, hingga pabrikan Eropa yang mewah, semua hadir menunjukkan taringnya.