loading...
Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, tak terima Google dan perusahaan induknya, Alphabet, dituduh membantu militer Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Foto/Miriam Alster/Flash90
WASHINGTON - Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, angkat bicara setelah Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese menuduh Google dan perusahaan induknya; Alphabet, membantu militer Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Brin mengecam tuduhan itu dengan menyebut PBB secara transparan anti-Semit.
Mengutip laporan dari The Washington Post, Jumat (11/7/2025), Brin menyampaikan pernyataan tersebut di forum internal Google DeepMind pekan lalu, menurut tangkapan layar yang ditinjau oleh surat kabar tersebut.
Sebelumnya, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel, menuduh Google dan perusahaan induknya; Alphabet, telah menyediakan perangkat cloud (komputasi awan) dan artificial intelligence (AI) kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama operasinya di Gaza—tindakan yang digambarkan dalam laporan tersebut sebagai "genosida yang dilakukan oleh Israel".
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Pakar PBB yang Ungkap Genosida Israel di Gaza
"Dengan segala hormat, menggunakan istilah genosida dalam kaitannya dengan Gaza sangat menyinggung banyak orang Yahudi yang telah mengalami genosida yang sebenarnya," tulis Brin, yang juga seorang Yahudi.