Hamas: Proposal AS Tidak Bertujuan Mengakhiri Perang Gaza

7 hours ago 5

loading...

Pemandangan Masjid Tauhid dan Sunnah yang hancur di Jalan Nefaq, permukiman ed-Dirac, setelah serangan Israel di Kota Gaza, Gaza, pada 7 September 2025. Foto/Ali Jadallah/Anadolu Agency

JALUR GAZA - Seorang pejabat senior gerakan Hamas, Bassem Naim, mengatakan pada Senin malam (8/9/2025) bahwa gagasan awal yang diajukan Amerika Serikat (AS) "jelas dimaksudkan untuk ditolak, alih-alih untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang, memastikan penarikan penuh pasukan pendudukan, dan mengamankan pertukaran tahanan." Pernyataan itu diungkap Naim kepada Quds Press.

Naim menjelaskan proposal Amerika menyarankan penerimaan semua tahanan pada hari pertama, menghubungkan penarikan dengan pembentukan pemerintahan yang dapat diterima oleh Israel dan ditugaskan untuk tugas-tugas keamanan.

Proposal tersebut juga mencakup pendefinisian Hamas, mempertimbangkan pengampunan bagi para anggotanya, dan melucuti senjata perlawanan, "tanpa menyebutkan rekonstruksi."

Pejabat Hamas tersebut menekankan gerakan tersebut dan faksi-faksi perlawanan lainnya menginginkan "kesepakatan yang menghentikan perang dan genosida, dan membuka jalan bagi solusi politik yang memenuhi tujuan nasional yang sah."

Sebelumnya pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan, "Israel telah menerima persyaratan proposalnya untuk kemungkinan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza, dan sekarang giliran Hamas untuk menyetujuinya."

Trump juga berbicara tentang kemungkinan "mencapai kesepakatan segera untuk mengakhiri perang di Gaza berdasarkan salah satu proposal," mengeluarkan apa yang ia sebut sebagai "peringatan terakhir" kepada Hamas tentang konsekuensi penolakan tawaran baru tersebut.

Baca juga: AS Beri Syarat Turki Berhenti Dukung Hamas Jika Ingin Beli Jet Tempur Siluman F-35

(sya)

Read Entire Article
Prestasi | | | |