loading...
Tren kenaikan harga emas yang mencapai Rp2,1 juta per gram membawa berkah tersendiri bagi nasabah BSI. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Tren kenaikan harga emas yang mencapai Rp2,1 juta per gram membawa berkah tersendiri bagi nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI). Di tengah ketidakpastian pasar dan penurunan suku bunga, logam mulia semakin diminati masyarakat sebagai instrumen investasi aman jangka panjang. Lonjakan harga emas hingga lebih dari 200% dalam empat tahun terakhir pun ikut mendorong pertumbuhan signifikan pada produk-produk emas BSI, seperti Cicil Emas dan Tabungan E-mas.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa minat nasabah terhadap investasi emas melampaui ekspektasi.
"Antusiasme masyarakat tinggi sekali. Emas bukan hanya unik sebagai instrumen investasi, tapi juga sesuai dengan prinsip syariah. Kami melihat tren ini sebagai peluang untuk terus meningkatkan literasi dan akses masyarakat terhadap investasi emas," ujarnya.
Baca Juga: Harga Emas Jatuh Jelang Akhir Pekan, Hari Ini Melemah Rp17.000/Gram
BSI mencatat penjualan emas lebih dari 1 ton melalui aplikasi BYOND by BSI sejak layanan BSI Emas diluncurkan. Jumlah nasabah pun terus tumbuh hingga hampir 180 ribu orang, sementara pertumbuhan pembiayaan cicil emas mencapai 135% (YoY) per Juli 2025. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah nasabah cicil dan gadai emas melonjak 111%, menyentuh angka hampir 600 ribu orang.