Haruskah Selektif Memilih Teman? Begini Penjelasan Islam!

2 hours ago 4

loading...

Seorang muslim dianjurkan selektif dalam memilih teman, kenapa demikian? Karena teman itu layaknya cermin, jika ingin mengetahui dirinya sendiri, maka lihatlah dengan siapa kita berteman. Foto ilustrasi/ist

Seorang muslim dianjurkan selektif dalam memilih teman , kenapa demikian? Karena teman itu layaknya cermin, jika ingin mengetahui dirinya sendiri, maka lihatlah dengan siapa kita berteman. Jika temannya suka dunia malam, dunia gemerlap, dan jauh dari agama, maka dipastikan seorang muslim juga terjebak di kehidupan seperti itu. Sebaliknya, jika teman -nya adalah suka menuntut ilmu agama, suka kajian Islam, maka Insya Allah, kita akan dekat dengan agama.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المؤمن مر آه (اخيه)المؤمن

“Seorang mukmin merupakan cerminan saudaranya yang mukmin.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud dalam Ash-Shahihah)

Sejarah pun menunjukkan bahwa para ulama terdahulu ( as-salafush shalih ) benar-benar memerhatikan prinsip ini. Karena sosok teman sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat .

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المرء على دين خليله فلينظر احدكم من يخالل

“Seseorang itu berada pada agama teman karibnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ahmad)

Di dalam Shahih Al-Bukhari , disebutkan bahwa Alqamah rahimahullah seorang tabi’in yang mulia berkisah, bahwa ketika dia masuk ke Negeri Syam, maka dia (langsung menuju masjid dan) salat dua rakaat. Kemudian dia memanjatkan sebuah doa: ‘Ya Allah, berilah aku kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini)’.

Baca juga: Teman dalam Islam, Salah Satunya Jangan Pilih Orang Jahil

Usai berdoa dia mendatangi sekelompok orang yang sedang duduk-duduk dan turut bergabung bersama mereka. Lalu datanglah seorang syaikh dan duduk di sebelahku. Dia bertanya kepada mereka, ‘Siapakah orang ini?’ Mereka menjawab: ‘Beliau adalah Abu Darda’ (seorang sahabat Nabi Shalallahu alaihi wa sallam). Maka tabi'in itu mengatakan kepada beliau Abu Darda', "Aku telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar diberi kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini). Sungguh Allah Subhanahu wa ta'ala telah memudahkanku untuk bertemu denganmu."

Lalu Abu Darda’ berkata, "Dari manakah engkau?". Maka dia mengatakan: "Aku dari negeri Kufah.”

Read Entire Article
Prestasi | | | |