Ibas Ajak Gotong Royong Perkuat Ekonomi Bangsa

10 hours ago 3

loading...

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dalam Forum Diskusi Kebangsaan dengan topik Bangkit Lebih Kuat, Ekspor Lebih Hebat: Jalan Indonesia di Tengah Tarif Global di Kota Bandung, Selasa, 15 Juli 2025. Foto/Istimewa

JAKARTA - Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas/EBY) mengajak semua pihak untuk bergotong royong memperkuat ekonomi bangsa di tengah tekanan global, khususnya kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat yang membebani sektor ekspor padat karya dan usaha kecil lainnya. Indonesia harus aktif membela kepentingan nasional dengan memperkuat daya saing industri, serta memperbaiki infrastruktur dan sistem logistik ekspor.

Ibas juga mendorong sinergi nasional demi menjaga kedaulatan ekonomi dan mencegah ancaman PHK massal. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Forum Diskusi Kebangsaan dengan topik “Bangkit Lebih Kuat, Ekspor Lebih Hebat: Jalan Indonesia di Tengah Tarif Global” di Kota Bandung, Selasa, 15 Juli 2025.

“Memperkuat sepak terjang ekspor Indonesia di tengah tantangan global yang kian kompleks dan penuh ketidakpastian. Ada yang mengatakan, bangsa besar tidak menunggu cuaca cerah. Ia berlayar meski ombak menghadang. Karena layar sudah terkembang, dan arah telah ditetapkan. Indonesia bangkit, ekspor hebat, kedaulatan bermartabat,” ungkap Ibas.

Ibas Ajak Gotong Royong Perkuat Ekonomi Bangsa

Baca juga: Ibas: Koperasi Merah Putih Harus Berkualitas dan Transparan

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu juga menyoroti arah pergerakan dunia yang justru menjauhi keterbukaan. “Dunia sedang bergerak, tapi tidak semua menuju keterbukaan. Banyak yang berlindung di balik tembok tarif, kuota, dan proteksi khususnya dari negara seperti Amerika Serikat,” kata EBY.

Dalam situasi seperti ini, menurutnya, Indonesia tidak boleh tinggal diam. “Indonesia tidak boleh bersikap pasif. Kita harus aktif, bela kepentingan nasional, lindungi pelaku usaha, dan perkuat daya saing industri dalam negeri agar tetap kompetitif di pasar global,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini pun menyoroti kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat yang sangat membebani ekspor nasional. “Dengan tarif dasar 10% dan tambahan hingga 32%, tentunya akan sangat membebani ekspor Indonesia, terutama untuk sektor tekstil, alas kaki, elektronik, dan kelapa sawit, dan lain-lain,” jelasnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |