Indonesia Kuasai Cadangan Geothermal Dunia, Tapi Pengelolaan Masih Minim

2 hours ago 3

loading...

Indonesia menjadi negara dengan cadangan energi panas bumi (geothermal) terbesar di dunia, yakni mencapai 27 gigawatt (GW). Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa Indonesia menjadi negara dengan cadangan energi panas bumi ( geothermal ) terbesar di dunia, yakni mencapai 27 gigawatt (GW). Tapi sayangnya, dari total potensi tersebut, baru sekitar 10% yang berhasil dimanfaatkan.

"Kita tahu bahwa geotermal adalah salah satu sumber energi baru-terbarukan , dan Indonesia mempunyai cadangan yang cukup besar, terbesar di dunia. Sekitar 27 gigawatt atau 27 ribu lebih megawatt. Dan dari sini, baru kurang lebih sekitar 10% yang bisa kita kelola, artinya masih ada 90 persen potensi," kata Bahlil dalam acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition, Rabu (17/9).

Bahlil menyebut, geothermal merupakan energi masa depan yang selaras dengan tren global menuju industri dan energi yang ramah lingkungan. Menurutnya, masyarakat dunia khususnya generasi muda, semakin peduli terhadap isu energi bersih. Namun, pengelolaan geothermal di Indonesia menghadapi beberapa tantangan utama.

Baca Juga: Indonesia Bangun Green Hydrogen Berbasis Panas Bumi Pertama di Dunia

"Kenapa tidak bisa dikelola? Disamping memang pembiayaannya cukup memberikan perhatian capex-nya. Kemudian juga adalah harus saya akui, ketika saya masuk jadi Menteri ESDM, peraturannya macam-macam. Dan salah satu investor itu tidak suka adalah aturan yang berbelit-belit. semakin berbelit aturan, semakin tidak disukai oleh investor," ungkapnya.

Bahlil mengklaim bahwa pemerintah telah melakukan pemangkasan berbagai regulasi yang dinilai menghambat percepatan pengembangan panas bumi. Selain persoalan regulasi, Bahlil juga menyoroti belum meratanya jaringan transmisi listrik yang dapat menjangkau wilayah-wilayah sumber panas bumi yang membuat pengembangan proyek geothermal terhambat.

"Jadi kita mempunyai sumber daya, tapi belum ada transmisinya. Jadi bagaimana mungkin teman-teman investor atau PLN yang sudah mendapatkan konsesi bisa mengerjakan sesuai dengan target kalau jaringannya belum ada, mau dijual ke mana?" sebut Bahlil.

Read Entire Article
Prestasi | | | |