Inggris dan Trump Beda Arah Soal Sanksi Baru Rusia

5 hours ago 5

loading...

Saat KTT G7 di Kanada, Trump mengatakan, sanksi-sanksi terhadap Rusia tersebut menghabiskan banyak uang bagi (AS). Foto/Dok

JAKARTA - Inggris diperkirakan sedang bersiap untuk mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia yang dirancang agar bisa meredam mesin perang Putin. Perdana Menteri Sir Keir Starmer mengatakan, sanksi baru ini nantinya bakal meningkatkan tekanan ekonomi pada Kremlin.

Tujuannya adalah agar Rusia memperlihatkan keseriusannya, dalam mewujudkan perdamaian. Namun sepertinya rencana sanksi baru Inggris terhadap Rusia, tidak mendapatkan dukungan dari AS (Amerika Serikat) setelah Donald Trump memberikan sinyal penolakan.

Saat KTT G7 di Kanada, Trump mengatakan, sanksi-sanksi tersebut "menghabiskan banyak uang bagi (AS)". Downing Street menerangkan, bahwa paket sanksi baru bertujuan untuk menjaga "tekanan pada industri militer Rusia", meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Pembatasan Harga Minyak Rusia Bakal Dipatok USD45/Barel, Kremlin Peringatkan UE

Dalam sebuah pernyataannya, Sir Keir mengatakan bahwa dia dan mitra G7 lainnya sedang menyelesaikan langkah-langkah baru di KTT Alberta, dan bahwa mereka akan "menekan pendapatan energi Rusia dan mengurangi dana yang dapat mereka kucurkan untuk perang ilegal mereka".

"Faktanya, Rusia tidak menguasai semua kartu," ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa informasi sanksi baru sifatnya terbatas, seorang juru bicara mengatakan: "Ini hanya fakta bahwa G7 baru saja dimulai... akan terlalu cepat untuk mendahului apa yang akan dihasilkan,".

Read Entire Article
Prestasi | | | |