loading...
Rusia sebut laporan tentang AS mengerahkan bom nuklir ke Inggris sebagai kebijakan militerisasi nuklir yang disengaja untuk meningkatkan ketegangan. Foto/via Pravda
MOSKOW - Pemerintah Rusia telah merespons laporan sejumlah media Barat yang menyatakan Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan beberapa bom nuklir B61-12 ke pangkalan militer di Inggris untuk pertama kalinya sejak 2008. Kremlin menganggapnya sebagai militerisasi nuklir.
"Kami melihat adanya peningkatan ketegangan, menuju militerisasi, termasuk militerisasi nuklir," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari CTV News, Kamis (24/7/2025).
"Departemen terkait kami sedang memantau perkembangan di bidang ini dan merumuskan tugas untuk memastikan keamanan kami dengan latar belakang apa yang sedang terjadi," paparnya.
Baca Juga: AS Kerahkan Bom Nuklir B61-12 ke Inggris usai Trump Ultimatum Putin
Ditanya apakah ini waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali pertemuan puncak (KTT) Lima Negara Nuklir Permanen, Peskov mengatakan belum perlu. Dia menganggap pengerahan bom nuklir ke Inggris itu sebagai kebijakan Barat yang disengaja untuk meningkatkan ketegangan.
Lima Negara Nuklir Permanen adalah lima negara utama pemilik senjata nuklir yang juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Rusia, China, AS, Inggris, dan Prancis.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah mengusulkan KTT semacam itu pada tahun 2020.