Jejak Airlangga pada Pendirian Kerajaan Jenggala dan Kediri

3 weeks ago 13

loading...

Patung Raja Airlangga yang didewakan berupa Dewa Wisnu mengendarai Garuda berada di Museum Trowulan, Jawa Timur. Foto/Ist

Kerajaan Kahuripan dan Kediri memiliki keterkaitan dari sosok Airlangga. Sosok Airlangga memang menjadi raja besar di Pulau Jawa, ia merupakan trah keturunan dari Mataram era Jawa Timur dan memiliki hubungan dengan Kerajaan Udayana, yang ada di Pulau Bali.

Dia mendirikan kerajaan sendiri bernama Kahuripan, selepas dirinya kabur dari kejaran lawan Mataram saat pesta pernikahannya berbuah petaka. Airlangga berperan dalam kemunculan Kerajaan Kediri, yang diawali ketika ia berkuasa di Kahuripan pada 1019 - 1049, ia memiliki beberapa putra dan putri.

Salah satu di antaranya seorang putri bernama Sanggrama Wijaya. Ia merupakan putri mahkota yang dicalonkan untuk menggantikan ayahnya (Airlangga) sebagai raja. Namun putri ini menolak, dan ia memilih kehidupan sebagai seorang pertapa, yang dikenal dengan nama Kili Suci.

Baca juga: Kisah Warga Daha dan Tumapel Tinggal di Hutan Tarik Cikal Bakal Kerajaan Majapahit

Karena memilih kehidupan sebagai seorang pertapa dan menolak menjadi raja, maka timbul kesulitan bagi Airlangga, karena ia masih mempunyai beberapa orang putra yang lain.

Maka untuk menghindari perebutan kekuasaan di antara putra-putranya, Airlangga terpaksa membagi dua kerajaannya pada tahun 1041 dengan pertolongan seorang Brahmana yang bernama Mpu Bharada. Kedua kerajaan yakni Jenggala dan Kediri dibagi, dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia II : Zaman Kuno".

Read Entire Article
Prestasi | | | |