Jeritan dari Garis Depan: Diler Mobil China Dikorbankan Pabrikan dalam Perang Harga Berdarah

10 hours ago 8

loading...

Salah satu mobil di diler mobil China. Pemilik diler teriak karena banyaknya mobil yang tidak laku. Foto: ist

CHINA - Di balik gemerlap angka penjualan mobil listrik China yang membanjiri dunia, tersimpan sebuah jeritan putus asa dari garis depan. Para diler mobil di seluruh negeri kini berada di ambang kehancuran, menjadi tumbal dalam perang harga brutal yang dikobarkan oleh para pabrikan raksasa.

Kamar Dagang Diler Mobil China (China Auto Dealers Chamber of Commerce) secara terbuka memohon agar para pabrikan berhenti "membuang" stok mobil yang tak terkendali ke gerai mereka. Ini bukan lagi sekadar kompetisi, tapi praktik mencekik yang mendorong para diler ke jurang kebangkrutan.

Permohonan ini muncul setelah kondisi para diler menjadi "semakin parah" akibat babak baru diskon gila-gilaan yang dimulai sejak kuartal kedua tahun ini. Mereka meminta agar pabrikan menetapkan target produksi dan penjualan yang masuk akal, dan berhenti memaksa diler untuk menimbun mobil yang sulit terjual.

Korban Pertama Telah Berjatuhan

Jeritan ini bukan tanpa bukti. Pekan lalu, sebuah jaringan diler besar mobil BYD di provinsi Shandong dilaporkan gulung tikar. Setidaknya 20 gerai mereka ditemukan kosong melompong atau ditutup. Sebuah pemandangan tragis yang menjadi simbol dari krisis yang lebih luas.

Kondisi ini dipicu oleh langkah agresif dari para pabrikan. BYD, misalnya, baru-baru ini membanting harga model termurahnya, Seagull, lebih dari 22%, dari harga mendekati USD10.000 menjadi hanya 55.800 yuan (sekitar Rp 125 jutaan).

Langkah ini, menurut para analis, adalah sinyal dari sebuah "titik kritis", di mana para pemain yang lebih lemah—dalam hal ini para diler—tidak akan mampu lagi menanggung kerugian dari spiral harga yang terus menurun.

Buah Pahit dari 'Kapasitas Berlebih'

Di balik perang harga ini, ada sebuah masalah yang lebih fundamental. Model ekonomi China, dengan subsidi negara yang masif ke sektor-sektor kunci seperti kendaraan listrik, telah menciptakan "investasi berlebih dan kapasitas berlebih".

Read Entire Article
Prestasi | | | |