Jumlah Bank Bangkrut di Indonesia Terus Bertambah, Scarring Effect Pandemi Masih Terasa

2 hours ago 2

loading...

Jumlah bank bangkrut di Indonesia per Agustus 2025 mencapai 23 bank. Dimana kinerja industri BPR dan BPR Syariah (BPRS) hingga disebut masih merasakan dampak bekas luka alias scarring effect dari pandemi. Foto/Dok

JAKARTA - Kinerja industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) hingga Juni 2025 disebut masih merasakan dampak bekas luka alias scarring effect dari pandemi . Sejalan dengan hal itu, jumlah bank dan kantor mengalami penurunan secara tahunan hingga Juni 2025.

Kendati BPR dari sisi aset, penyaluran kredit, maupun dana pihak ketiga (DPK) masih tumbuh, tetapi sejumlah indikator menunjukkan penurunan, seperti halnya risiko kredit NPL hingga penurunan jumlah kantor dan bank.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menjelaskan, dampak pandemi terutama masih dirasakan oleh nasabah perorangan dan pelaku UMKM di daerah, yang merupakan segmen utama BPR dan BPRS.

Baca Juga: Bank Bangkrut di Indonesia Tambah Satu Lagi, Cek 23 Daftar Terbaru

"Kinerja industri BPR/S masih dipengaruhi oleh scarring effect dari Pandemi yang berdampak pada nasabah perorangan atau UMKM di daerah yang merupakan target BPR/S," kata Dian dalam keterangan di Jakarta.

Demi menjaga keberlanjutan industri, OJK telah menerbitkan sejumlah aturan baru. Aturan tersebut antara lain POJK No. 9 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR dan BPRS, yang dilengkapi dengan SEOJK No.12/SEOJK.03/2024.

Dian menambahkan bahwa OJK juga mengeluarkan SEOJK No.8/SEOJK.03/2025 mengenai fungsi kepatuhan serta SEOJK No.9/SEOJK.03/2025 tentang audit intern bagi BPR dan BPRS.

Read Entire Article
Prestasi | | | |