KAI Digrogoti Utang Whoosh ke China, Bayar Bunga Rp2 Triliun per Tahun

3 weeks ago 14

loading...

KAI menghadapi tekanan keuangan berat akibat membengkaknya beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. FOTO/Aldhi Chandra

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadapi tekanan keuangan berat akibat membengkaknya beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Proyek yang dioperasikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini dinilai belum optimal, sementara kewajiban pembayaran bunga ke China Development Bank (CDB) terus berjalan.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Universitas Indonesia, Toto Pranoto, mengungkapkan total utang proyek KCJB saat ini telah mencapai USD7,2 miliar atau setara Rp116 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen berasal dari pinjaman CDB dengan bunga berkisar 3,5-4 persen.

"Beban bunganya saja mencapai sekitar Rp2 triliun per tahun. Ini jelas menjadi tekanan besar bagi KCIC, di mana KAI memegang porsi mayoritas kepemilikan," ujar Toto saat dihubungi SindoNews, di Jakarta, Sabtu (22/8).

Baca Juga: Whoosh Bikin Rugi KAI Rp1,6 Triliun, Masuk Rencana Kerja Danantara

Toto juga menyoroti kinerja keuangan KCIC yang masih membukukan kerugian. Pada semester I-2025, kerugian tercatat Rp1,6 triliun, turun dibandingkan Rp2,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, angka ini tetap menjadi beban bagi KAI sebagai induk konsorsium.

Read Entire Article
Prestasi | | | |