loading...
Japan Airlines Penerbangan 123 jatuh dan menewaskan 520 orang di dalamnya pada 12 Agustus 1985. Pesawat ini dijuluki sebagai Titanic Jepang. Foto/news.com.au/Reddit
TOKYO - Pada 12 Agustus 1985 atau empat dekade silam, Japan Airlines Penerbangan 123 jatuh dan menewaskan 520 orang di dalamnya. Dijuluki sebagai "Titanic Jepang", kecelakaan tragis ini tetap dikenang sebagai salah satu tragedi penerbangan terburuk sepanjang masa.
Foto-foto terakhir yang mengerikan menunjukkan pesawat tersebut beberapa saat sebelum jatuh karena kegagalan kritis. Pesawat Boeing 747SR-46 itu jatuh hanya 100 km di barat laut Tokyo.
Di dalam pesawat tersebut terdapat 509 penumpang dan 15 awak. Hanya empat orang yang selamat.
Si "Titanic Jepang" ini lepas landas dari Tokyo dan menuju Osaka, tetapi secara tragis jatuh di daerah terpencil di pegunungan Takamagahara.
Baca Juga: Sudah 11 Tahun Pesawat MH370 Hilang Tanpa Jejak, Ini Kronologi hingga Pesan Kokpitnya
Salah satu dari beberapa foto terakhir menunjukkan bahwa pesawat tersebut kehilangan sirip ekornya.
Foto lain, yang diduga merupakan foto terakhir yang diambil di dalam pesawat, menunjukkan masker oksigen tergantung di langit-langit kabin.
Pesawat diperkirakan dalam keadaan baik-baik saja, dan perjalanan dimulai normal setelah semua pemeriksaan rutin.
Namun, hanya 12 menit setelah lepas landas, Kopilot Yutaka Sasaki dan Kapten Pilot Masami Takahama menyadari adanya getaran yang merobek pesawat.
Pesawat jet tersebut mengalami dekompresi dengan cepat, yang menyebabkan langit-langit di dekat kamar mandi belakang runtuh.
Getaran hebat itu merusak badan pesawat secara parah dan menghancurkan penstabil vertikal pesawat serta keempat saluran hidroliknya.