loading...
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, (tengah) membuat gestur dalam sidang Senat di Roma, Rabu, 18 Desember 2024. FOTO/AP
JAKARTA - Italia memainkan peran kunci dalam menggagalkan rencana Uni Eropa (UE) untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan sebagai sumber pembiayaan bagi Ukraina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Eropa yang berlangsung hingga Jumat dini hari. Setelah hampir 17 jam negosiasi intensif, para pemimpin UE sepakat meninggalkan opsi aset Rusia dan beralih ke skema pendanaan alternatif, menandai perubahan besar dalam strategi dukungan ke Kyiv.
Langkah tersebut dipimpin Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang sejalan dengan keberatan Belgia terhadap penggunaan aset Rusia yang tersimpan di Euroclear, Brussels. Penolakan ini sekaligus mengguncang agenda Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang sebelumnya mendorong pemanfaatan aset Rusia sebagai jaminan pinjaman.
"Saya senang akal sehat menang. Kami berhasil mengamankan sumber daya yang dibutuhkan Ukraina, tetapi melalui solusi yang memiliki dasar hukum dan keuangan yang kokoh," kata Meloni kepada wartawan usai KTT dikutip dari Anadolu Ajansi, Minggu (21/12/2025).
Baca Juga: Eropa Temukan Harta Karun Logam Tanah Jarang Terbesar yang Capai 8,8 Juta Ton, tapi...
Dia menegaskan sikap Italia yang menolak pendekatan berisiko secara hukum. Sebagai jalan tengah, UE sepakat menerbitkan utang bersama senilai 90 miliar euro yang dijamin anggaran bersama untuk mendukung Ukraina pada 2026–2027. Skema ini disepakati setelah Perdana Menteri Belgia Bart De Wever menolak keras penggunaan aset Rusia sebagai jaminan, dengan alasan ketiadaan perlindungan hukum jangka panjang.














































