Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Terdampak Bencana Sumatera Disederhanakan

2 hours ago 4

loading...

Anak-anak korban banjir bandang di Pulau Sumatera tampak sedang mewarnai dan menggambar di tenda pembelajaran darurat. Foto/Kemendikdasmen.

JAKARTA - Kurikulum pembelajaran yang disederhanakan akan diterapkan di sekolah-sekolah yang terdampak bencana Sumatera. Kemendikdasmen memastikan proses pembelajaran mengutamakan keselamatan, kesejahteraan psikologis, dan keberlanjutan proses belajar murid.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin menyampaikan, untuk memastikan keberlanjutan layanan pendidikan pascabencana, BSKAP juga menyiapkan kerangka kebijakan berjenjang yang berlaku mulai dari masa tanggap darurat hingga beberapa tahun setelah bencana.

Baca juga: Pemulihan Banjir Sumatera Dihitung Butuh Rp50 Triliun, Menko AHY: Tak Boleh Grasah-grusuh

“Pada tiga bulan pertama, fokus diarahkan pada penyederhanaan kurikulum menjadi kompetensi minimum esensial, ketersediaan bahan belajar darurat, pembelajaran adaptif di ruang terbatas, dukungan psikososial, serta asesmen sederhana yang menekankan keamanan dan keterlibatan murid," katanya melalui siaran pers, Kamis (11/12/2025).

Setelah itu, pada periode tiga hingga dua belas bulan, kebijakan diarahkan pada pemulihan kemampuan dasar murid melalui kurikulum adaptif berbasis krisis, program remedial intensif, pembelajaran fleksibel, serta asesmen transisi berbasis portofolio dan perkembangan sosial-emosional.

Read Entire Article
Prestasi | | | |