Laptop Rp9 Triliun: Membedah Spesifikasi Chromebook di Tengah Skandal Korupsi Pendidikan

3 hours ago 5

loading...

Banyak yang penasaran dengan spesifikasi laptop Zyrex Kemendikbud yang melibatkan anggaran Rp9 triliun. Foto: Zyrex Indonesia

JAKARTA - Benda ini seharusnya menjadi kunci akses menuju masa depan bagi jutaan siswa di Indonesia. Sebuah laptop ramping, ringan, dan sederhana bernama Chromebook, didatangkan melalui proyek digitalisasi pendidikan yang ambisius.

Namun, program yang digadang-gadang sebagai jembatan pemerataan teknologi itu kini justru menjadi pusat skandal, berada di tengah pusaran dugaan korupsi senilai Rp9 triliun yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.

Di luar hiruk pikuk proses hukum, muncul pertanyaan yang lebih mendasar dan menyentuh langsung ruang-ruang kelas: perangkat seperti apakah yang sebenarnya diterima oleh para siswa?

Dengan anggaran sebesar itu, publik berhak mengetahui spesifikasi mesin yang menjadi inti dari proyek ini. Apakah ia benar-benar alat pemberdaya, atau sekadar perangkat terbatas yang nilainya tak sepadan?

Mengenal Chromebook: Jendela Menuju Internet, Bukan Gudang Data

Sebelum menilai lebih jauh, penting untuk memahami filosofi di balik Chromebook. Ini bukanlah laptop konvensional seperti yang dikenal banyak orang. Alih-alih menjalankan sistem operasi Windows atau macOS yang kompleks, perangkat ini menggunakan Chrome OS, sebuah sistem operasi ringan besutan Google.

Analogi sederhananya, jika laptop biasa adalah bengkel lengkap dengan segala peralatannya, maka Chromebook lebih mirip sebuah kunci gerbang yang efisien.

Fungsi utamanya bukan untuk menyimpan banyak data atau menjalankan aplikasi berat secara lokal, melainkan untuk membuka akses secepat mungkin ke dunia internet dan layanan berbasis cloud. Aktivitas seperti mengetik di Google Docs, menjelajah web, atau mengakses platform belajar online adalah habitat aslinya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |