loading...
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Foto/sputnik
MOSKOW - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 'tidak' kepada semua proposal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, yang dianggap perlu oleh AS, dalam sebuah pertemuan di Washington. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu.
"Setelah pertemuan Anchorage, Presiden Trump menyarankan beberapa poin yang kami sepakati bersama, dan dalam beberapa poin, kami sepakat untuk menunjukkan fleksibilitas. Ketika Presiden Trump membawa isu-isu tersebut ke pertemuan di Washington dengan Zelensky hadir bersama para sponsor Eropanya, beliau dengan jelas menunjukkan... bahwa ada beberapa prinsip yang menurut Washington harus diterima, termasuk tidak adanya keanggotaan NATO, termasuk pembahasan isu-isu teritorial. Dan Zelensky menolak semuanya. Beliau bahkan menolak, seperti yang saya katakan, untuk membatalkan undang-undang yang melarang bahasa Rusia. Bagaimana kita bisa bertemu dengan seseorang yang berpura-pura menjadi pemimpin?" ujar Lavrov.
“Pada KTT Alaska, Rusia setuju untuk menunjukkan fleksibilitas pada sejumlah isu yang diangkat oleh Presiden AS Donald Trump,” tambah Lavrov.
“Pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky belum direncanakan, tetapi pemimpin Rusia tersebut siap bertemu dengannya ketika agenda KTT telah siap, yang saat ini belum ada,” ungkap Lavrov.
"Tidak ada pertemuan yang direncanakan... Putin siap bertemu dengan Zelensky, ketika agenda KTT telah siap, dan agenda ini sama sekali belum siap," ujar Lavrov kepada NBC.
Baca juga: 10 Alasan Israel Selalu Gagal Menaklukkan Gaza
(sya)