Mantan Penyidik KPK Ungkap Teknik Telusuri Dugaan Korupsi Whoosh: Jangan Penggal Kepala Naga Dulu

3 hours ago 4

loading...

Pemudik berjalan di dekat Whoosh sebelum keberangkatan di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (28/3/2025). Foto/Aldhi Chandra Setiawan

JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menilai jika ditemukan praktik korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung ( Whoosh ), maka pihak China tidak bisa diperiksa langsung oleh aparat penegak hukum Indonesia. Dia mengatakan, pihak China yang bisa diperiksa jika ditemukan adanya pemufakatan jahat.

“Kalau kita langsung asumsi di sini ada pemufakatan jahat, makanya salah satu yang diperiksa adalah pihak dari China. Kalau misalnya China tidak berkenan agak sulit, enggak bisa diusut,” kata Yudi dalam dialog Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (21/10/2025).

Menurut Yudi, langkah penelusuran dugaan korupsi harus dimulai dari bagian hilir proyek, bukan langsung dari tahap perencanaan yang melibatkan banyak pihak lintas negara. “Makanya tekniknya bagi saya sekarang kita jangan penggal kepala naga dulu dari perencanaan.”

Baca juga: Analis UNJ: Kereta Cepat Whoosh Rugi Rp4,1 Triliun, Indikasi Korupsi Menguat

Ia menyebut, salah satu titik awal yang bisa diselidiki adalah proses pengadaan lahan untuk proyek tersebut. Aparat penegak hukum perlu memastikan apakah pembayaran lahan sesuai dengan nilai dan peruntukannya.

“Kita dari yang sudah kelihatan misalnya kasat mata misalnya bagaimana kita dari hilirnya proses pengadaan lahan. Apakah kemudian lahan-lahan yang dibayarkan itu benar, benar pabrik ya, benar namanya rumah dan sebagainya,” ujarnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |