loading...
Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mengundang masyarakat global untuk berkolaborasi dan bekerja bersama melalui World Mangrove Center (WMC). Foto/Istimewa
JAKARTA - Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mengundang masyarakat global untuk berkolaborasi dan bekerja bersama melalui World Mangrove Center (WMC) yang menjadi media hub kolaborasi internasional untuk berbagi, belajar, dan mengembangkan best practices dalam pengelolaan mangrove berkelanjutan. Hal ini disampaikannya dalam agenda Dialogue Session tentang World Mangrove Center: Showcasing Global Efforts on Mangrove Rehabilitation and Conservation, Selasa, 11 November 2025 pada COP 30 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Belem – Brazil.
"Kepemimpinan Indonesia melalui WMC tidak hanya sekedar simbol, melainkan bentuk upaya nyata yang berbasis sains, teknologi dan inovasi; mengikuti kebijakan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, dan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, serta memperkuat dukungan kolaborasi dan kerja sama internasional melalui berbagai platform baik bilateral maupun multilateral seperti UNEA, UNFCCC, CBD, South-South Collaboration, dan lain sebagainya," ujar Wamenhut Rohmat.
Mangrove Indonesia memiliki luasan terbesar di dunia yang mencapai 3,44 juta hektar, ekosistem mangrove memiliki peran yang signifikan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta memainkan peran penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir, tidak hanya lokal regional tetapi juga berdampak secara internasional.
Baca juga: Lestarikan Warisan Alam! Ribuan Pohon Mangrove Ditanam di Karawang, Wujudkan Pesisir Lestari
Semenjak Paris Agreement 2016 dan kepemimpinan Indonesia di G20 2022, Indonesia telah menunjukan komitmen yang kuat dan melakukan upaya-upaya nyata (leading by example) melalui program rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Komitmen dan upaya nyata tersebut diwujudkan melalui target dan program peningkatan cadangan karbon sektor mangrove sebagai salah satu kontributor utama the Nationally Determined Contribution (NDC) melalui upaya pencapaian Net Sink Carbon pada sektor Forests and Other Land Uses (FOLU) pada tahun 2030.
















































